Galau Karir dan Cara Gw Menentukan Arah

life

career

passion

Galau Karir dan Cara Gw Menentukan Arah

Created at December 18, 2021 • ☕️ 9 min read

Galau dalam berkarier mungkin menjadi hal wajar ya bagi setiap orang yang masuk ke umur 20an tahun, atau dalam bahasa anak sekarang adalah Quarter Life Crisis yaitu masa dimana mulai merasa tidak memiliki arah, khawatir, bingung dan galau karena ketidakpastian kehidupan di masa mendatang. Bukan hanya di karier aja si tapi ke masalah relasi, percintaan dan kehidupan sosial juga.

Background

Gw adalah seorang Sarjana Teknik Pertanian yang lulus dari salah satu perguruan tinggi pertanian terbaik di Indonesia, yaitu Institut Pertanian Bogor. Kampus mungkin memang terbaik, tapi apakah mungkin jalan karier gw akan mudah dengan baik?

Menurut gw memang awalnya Brand Kampus adalah salah satu 'key' gerbang dimana kita bisa melalang buana di dunia karier dimana saja, dan akan mudah masuk di berbagai Instansi pekerjaan. Yes, di satu sisi memang benar adanya, tapi yang terpenting adalah ada di diri pribadi masing-masing setiap orang. Bagaimana value yang bisa kita berikan ke orang lain atau instansi yang akan kita tuju. Benar, hal seperti ini yang seharusnya dulu ada di pikiran gw sebagai seorang Fresh Graduate, namun memang nyatanya pikiran ini terbentuk ketika gw sudah menjalani pekerjaan selama 2 tahun setelah lulus dari kuliah. Yap, selama itu gw baru bisa belajar dan memahami, apa yang sebenarnya harus dipersiapkan untuk menjawab langkah apa yang akan gw ambil di jalan karier gw nanti.

First Journey

Setelah daftar dan test sana-sini sesuai dengan jurusan gw sebagai Teknik Pertanian, gw belum menemukan tempat sesuai dengan apa yang jadi keingin gw untuk bekerja, ada si tempat yang gw pengen jadi bagian di sana, tapi ngga sedikit juga gw gagal, gw hanya sampai ke bagian tes awal ajah dan gugur karena banyak orang-orang yang sudah lebih prepare dibanding gw saat daftar pekerjaan. Dari sini gw belajar kalau Segala sesuatu itu harus dipersiapkan walaupun tidak banyak. Sampai ada salah satu lowongan di web career kampus yang gw tertarik untuk daftar disana sebagai MT Management Trainee di salah satu UMKM di Bogor.

Memang tujuan diawal ya namanya seorang Fresh Graduate, jadi gw berpikir untuk cari pengalaman sebanyak mungkin diawal kerja, tanpa mementingkan gaji terlebih dahulu. Dalam seleksi masuk MT tersebut prosesnya seru. Mulai dari gw buat video profile kalo kalian mau tau ini linknya, terus lolos tes IQ, terus tes presentasi produk, cari harga pokok produk dan segalanya yang notabennya gw ga tau cara ngitungnya gimana wkwkw, tapi karena latar belakang gw teknik jadi ada dasar-dasar hitungan yang bisa dilogikakan deh.

Bekerja

Dari sini mulai gw mulai belajar memahami, bahwa bekerja tidak semudah apa yang di bayangkan sebelumnya, banyak yang harus disesuaikan saat itu, semua tanggung jawab ada di diri kita langsung. Oh iya, role pertama kali yang gw pegang adalah sebagai Sales Officer. Gw pikir disini lah titik yang menjadi banyak perubahan untuk gw, mulai dari sesuatu yang baru untuk gw kerjakan sebelumnya, apalagi ini adalah role yang berbeda dibandingakn background gw sebagai Teknik Pertanian.

Bulan demi bulan berlalu, ternyata gw harus dipindahkan di berbagai role lainnya. Dalam satu tahun pertama gw sudah 3 kali pindah role, pertama sales, kemudian pindah ke procurement, dan menjadi lead project penjualan tas. Dari seringnya perpindahan role tersebut gw sadar, kalau gw belum bisa beradaptasi dengan baik dan cepat, dan juga gw menyadari kalau ternyata gw butuh seorang mentor yang bisa jadi tuntunan dalam bekerja. Dari sana gw coba terus belajar, dan sadar kalau masih banyak kekurang yang harus gw perbaiki.

Belajar

Di tahun kedua, gw dipindahkan lagi kebagian digital marketing, sangat berbakat sekali saya untuk pindah-pindah tempat haha. Tapi dari sini lah proses dimana gw banyak berkembang, mulai dari proses belajar dan menemukan cara bagaimana gw bisa menikmati apa yang menjadi pekerjaan gw. Senang sekali bisa belajar hal baru dan punya mentor enak untuk mengajarkan digital marketing. Waktu demi waktu berlalu banyak belajar digital marketing dan mengenal cara buat website untuk iklan marketing. Saat itu gw merasakan nikmatnya buat website, walaupun menggunakan wordpress yang membuatnya tidak ngecode langsung, namun dari sini gw menemukan sesuatu yang seru dan membuat gw senang. Dari sanalah gw mengenal Landing page kemudian SEO dan dan istilah marketing marketing lainnya.

Yap dari sana gw sudah mendapatkan dunia yang mulai gw suka, salah duanya yaitu digital marketing dan juga web developing. Digital marketing lamban laun terus dipelajarin dan website juga, sampai saat itu penasaran untuk ikutan Digitalent dari Kominfo yaitu pelatihan HTML & ccs dan ikutlah untuk pelatihan tersebut di Juli 2020 kemarin. Pelatihannya seru kita diminta belajar mandiri melalui pihak ke tiga yaitu Progate untuk mempelajari materi yang ada disana secara teratur. dan seru membuat web calculator pertama kali walaupun tidak di deploy hehe. Karena hal tersebut gw makin penasaran dengan dunia dev dan makin banyak cari tau tentang hal tersebut.

Problem

Tahun 2020 adalah tahun yang berat bagi gw dan mungkin bagi setiap orang merasakann hal yang sama. Saat itu gw merasa bimbang memutuskan untuk pindah kerjaan atau tidak, karena banyak sekali perubahan yang terjadi akibat COVID-19. Mulai dari pekerjaan yang berubah, kondisi kantor yang mulai goyang, sampai revenue yang mulai tidak menentu, akibat pendapatan yang berkurang. Semua berdampak dan tidak memandang siapa aja, sampai hal terburuk seperti Layoff karyawan jadi pilihan yang diambil oleh perusahaan.

Memang saat itu gw merasakan galau yang cukup tinggi, dan di sisi lain gw merasa bersyukur juga, kenapa? karena gw masih bisa bekerja dan menghasilkan uang yang cukup untuk kehidupan setiap bulannya, ya walaupun lebih irit dari yang biasanya si dan merelakan untuk sedikit menabung. Kalau dipikir, dibandingkan temen-temen yang masih harus berjuang untuk mencari pekerjaan atau bahkan terkena keputusan layoff karyawan, seharusnya memang gw harus lebih mensyukuri keadaan saat itu karena masih diberikan kesempatan untuk bekerja.

Akibat adanya pengurangan setengah pegawai, gw jadi menerima tupoksi kerja atau load kerja lebih dari yang biasa gw kerjakan, apalagi saat itu masih belum banyak menguasai ilmu digital marketing, pekerjaan yang seharunya dikerjakan 3-4 orang saat itu gw menghandlenya sendiri. Karena gw merasa kurangnya peningkatan skill dengan baik dan gw juga merasa tidak berkembang saat itu disana, dan ada beberapa problem internal yang tidak bisa dibicarakan, sehingga gw memutuskan untuk resign di akhir tahun 2020 kemarin.

New Jurney

Keputusan untuk resign memang keputusan yang sangat sulit dipilih pada saat itu. Galau dan bingung habis resign mau kemana dan bagaimana. Memang niat awalnya si udah ga mau jauh bekerja di luar kota, mau di deket rumah dan dekat dengan orang tua. Kalau dipikir keputusan yang gw ambil pada saat itu adalah sesuatu yang benar dan salah haha. Salahnya adalah gw terlalu cepat mengambil keputusan untuk resign tanpa benar-benar clear langkah yang gw ambil selanjutnya apa. Benarnya gw berusaha keluar dari confort zone gw saat masih di Bogor. Setiap keputusan pasti ada hal baik dan buruknya. Mau bagaimana lagi kalau sudah memutuskan, harus bertanggung jawab dengan pilihannya itu.

Sebelum keluar sebenernya gw sudah ikut tes untuk bootcamp Fullstack Developer di salah satu bootcamp di Jakarta. Alhamdulillahnya gw lolos bootcamp tersebut, Januari sudah resmi resign dan Februari start pertama gw mulai belajar. Gw sangat menikmati proses belajar, apalagi ini adalah sesuatu yang memang membuat gw penasaran sebelumnya. Kesulitan demi kesulitan pasti gw temui saat belajar. Gw dengan background non IT tapi sudah memutuskan untuk terjun ke dunia tersebut, gw pikir ya kalau sudah nyebur, ya harus nyebur sekalian kerena sudah banyak yang dikorbankan, mulai dari waktu selamat 4 bulan untuk belajar, bahkan kalo dihitung dengan persiapan sekitar 5 bulan, kemudian tidak ada pemasukan selama 4 bulan, yang ada malah setiap bulannya fix cost untuk hidup tetap jalan. Memang ini adalah keputusan yang paling besar yang gw pilih dalam hidup gw, karena gw sudah mengorbankan banyak hal, dan gw percaya bahwa ketika niat kita baik dan bersungguh-sungguh, pasti akan ada banyak kemudahan yang menemani.

1. Fase 0 (Preparation)

Proses belajar dimulai pada bulan pertama adalah Fase 0 (preparation). Gw awalnya masih merasa bingung karena baru belajar logic, pseudocode dan dasar pemrograman. Walaupun di kuliah sebenernya ada matakuliah dasar tentang pemrograman, tapi saat itu gw masih belum bisa dan malah nilai gw pas banget batas lulus matakuliah tersebut. Di lain hal pada fase ini langsung diperkenalkan dengan Javascript, pada saat itu seru banget karena code yang kita ketik langsung memunculkan hasil yang diinginkan. Di fase ini sangat menikmati prosesnya dan alhamdulillah lulus dengan nilai yang KKM lebih dikit, untuk lanjut ke fase 1. Dalam fase ini menjadi gerbang pembuka untuk memiliki pola pikir sebagai developer.

2. Fase 1

Masuk di fase 1 disini mulai terasa menjadi seorang developer apa lagi fokus utama dalam fase ini adalah Beckend Developer. Dalam tahap ini pola pikir developer itu dipertebal dan dituntut untuk siap menguasain fundamental Fullstack Javascript. Gw mengakui bahwa dalam tahap ini cukup 'menjelimet' karena tiap harinya selalu materi berubah dari yang sebelumnya. Jujur disini kekhawatiran gw cukup tinggi karena, bagaimana kita bisa menguasai materi sebelumnya, sedangkan materi yang diberikan selalu baru, dan untuk gw sangat membutuhkan waktu untuk mengulangnya. masalah lain muncul di diri gw adalah belum bisa belajar dengan cepat.

Perbaikan memang bukan sesuatu yag mudah bagi gw, rasa cemas, takut jika di fase ini tidak lulus atau mengulang sangat tinggi. Namun saat itu ge berpikir kalau keputusan untuk menyerah saat itu adalah hal yang buruk, karena sudah banyak waktu dan tenaga yang dikorbankan sampai ketitik itu, dan lupa dengan gw sudah berjuang sampai dititik itu yang artinya gw itu mampu loh sampai titik itu. Kita harus percaya bahwa dibalik kesulitan pasti Allah selalu memberikan kemudahan. dan Alhamdulillah gw lulus dalam fase ini tanpa mengulang.

3. Fase 2

Masuk di fase kedua. Dalam fase 2 disini belajar tentang dasar dari client-server architecture untuk membuat struktur database yang lebih fleksibel di backend, sudah mulai belajar salah satu framework yaitu Vue untuk membuat UI menarik sebagai portofolio. mungkin dalam fase ini bagi murid yang lain adalah fase yang paling ditunggu kali yaa, karena apa yang kita koding langsung tervisualisasikan. yap belajarnya seru dan bikin degdegan juga hahaha. Tantangannya pada tahap ini banyak sekali tugas yang harus dikerjakan, ya walaupun memang pada akhirnya semua itu akan menjadi portofolio gw. Ohh iyaa ada momen dimana gw terancam tidak lolos dalam tahap ini, dikarenakan dalam tahap nilai gw kurang untuk memenuhi syarat lulus ke fase selanjutnya, tapi ada 1 kesempatan lagi di tugas akhir dalam fase ini yaitu membuat Personal portofolio.

Yaudah ini jadi tiket gw terakhri untuk bisa lanjut ke fase selanjutnya. Coba deh banyangin nilai gw itu kurang 6 point untuk lolos, dan bobot tadi tugas akhir itu adalah 10 point, mau ngga mau harus dong dimaksimalkan untuk tugas yang ini. Yap gw serius untuk membuatnya sampai selesai, lucunya di hari H pengumpulan atau presentasi itu, masih ada fitur dari web yang gw buat belum selesai wkwkw, dan kabar baiknya seharusnya gw presentasi ke urutan 10 jadi ditunda karena waktunya ngga cukup saat presentasi. Yasudah gw mulah mengerjakan menyelesaikan dan tidak tidur malan itu. Pengumuman di infokan saat acara farewell fase 2, dan Alhamdulillah memang ya kalo udah bersungguh-sungguh dan percaya sama diri sendiri hasilnya maksimal. Gw dapet reward 3 Portofolio terbaik saar itu, dan ternyata point yang diberikan adalah 12 point dan itu lebih dari point yang gw butuhkan untuk lolos MasyaAllah. Web site apa yang gw buat coba cek ini ya Qurantara. Qurantara adalah web untuk Muslim untuk meningkatkan iman dan amalnya disana, kenapa? karena dalam website itu kita dapat membaca Al-Quran beserta audio dan ayatnya, kemudian Al-Hadist dan juga mengetahui jadwal solat seluruh wilayah di Indonesia. Sederhana si tapi buat gw itu adalah sesuatu yang sangat luar biasa yang sudah gw buat dalam hidup gw.

4. Fase 3

Masuk ke fase yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa yaitu fase terakhir bootcamp. Dalam fase ini gw belajar microservice dan React & React Native untuk membuat mobile apps. Di akhir fase, semua siswa akan mengerjakan final project yang akan dipresentasikan di depan hiring partner. Yups di fase ini gw belajar framework baru lagi yaitu React. Sama seperti di fase dua di fase ini lebih sering membuat portofolio yang berhubungan dengan Front End. Gw juga belajar membuat aplikasi mobile juga di Android menggunakan React Native. Seru bersyukur akhirnya gw bisa sampai di fase akhir bootcamp ini dan bisa berjuang tanpa sama sekali mengulang fase. Dan project akhir pun tiba 2 minggu sebelum kelulusan, diberikan waktu untuk membuat web atau aplikasi yang memiliki manfaat untuk orang lain. Gw berkelompok dengan 5 orang, Dengan Reza, Billy, Rama dan Taufiq. Project pertama yang dikerjakan secara bekelompok dan sebelumnya gw belum bisa membayangkan gimana rasannya bekerja dengan rekan dalam mendevelop sebuah website. Perlu banyak belajar juga di proses ini, bagaimana kita mengatur pembagian tugas, kemudian mendevelop website. Waktu demi waktu bejalan. Ada momen dimana salah satu dari kami kurang berkontribusi, akibatnya project yang kami buat tidak maksimal. 3 hari kami tidur dengan waktu yang sedikit untuk mengerjakan project ini. Walaupun banyak kendala dalam proses pembuatan pada akhirnya alhamdulillah kami lulus sama-sama.

My Wish

Dalam proses tersebut gw banyak belajar, tentang menemukan passion yang ada dalam diri gw dan bagaimana kita bisa menumbuhkan dan mengembangkan hal tersebut. Yang pertama bisa gw pelajari adalah perihal Niat, iya hal pertama yang harus ditumbuhkan adalah niat, karena dengan niat yang penuh kita bisa menjalani hal yang sudah kita pilih secara bersungguh-sungguh. kedua adalah strategi. Strategi menjadi penting saat kita menghadapi sesuatu, karena dengan strategi kita bisa dengan mudah untuk menyelesaikan halangan yang ada didepan kita. Nekat tanpa strategi adalah hal yang buruk, dan dengan strategi kita bisa menggambarkan dan memudahkan kita dalam menjalini segala proses yang ada. dan hal yang ketiga adalah syukur. Iya terakhir ini adalah hal yang paling membuat gw lebih terbuka melihat kegagalan demi kegagalan, dengan syukur kita bisa menghormati segala usaha yang kita berikan sebelumnya walaupun hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Ada sesuatu yang kita bisa dapat dengan syukur yaitu ketenangan hati dan kebesaran jiwa menerima seluruh hal yang datang ke diri kita.

Dan dari sana gw sudah memutuskan jalan yang gw ambil dalam karir gw adalah menjadi Developer. Developer yang bermanfaat dan mau terus belajar, tidak menyerah kalau menemukan kegagalan demi kegagal, bersyukur atas seluruh pencapaian yang telah dibuat dalam hidupnya. InsyaAllah terus dan akan terus belajar, berusaha menjadi bermanfaat sampai akhir. Aamiin